Sate Kelapa Ondomohen Bu Asih
Nah ini nih guys sate kelapa yang dari minggu-minggu lalu kita bahas di postan kita sebelumnya. Sate Kelapa milik Ibu Asih ini sudah terkenal dimana-mana hingga kalangan artis, rasa sate kelapanya juga gk main-main lho gaes. Mau tau lokasi jualannya? Nih kita kasik tau . 📍 Jalan Walikota Mustajab No.36, Ketabang, Genteng, Kota SBY, Jawa Timur . ⏰ 06.30-22.30 . 💰 Sate kelopo ayam Rp 18.000 Sate kelopo sapi Rp 26.000 . . Buat kalian yang belum pernah makan sate kelopo ondomohen kalian harus cobain di jamin rasanya nagih bikin ketagihan, jadi buruan gaes cobain sate kelapa ondomohen dan cintai makanan lokal Indonesia yaa 😉
0 Comments
Sate Kelapa
Merupakan kuliner asli dari kota pahlawan yaitu Surabaya, dari namanya, mungkin kalian akan langsung membayangkan kelapa yang ditusuk dengan batang sate kemudian dipanggang di atas bara api. Bila itu yang kalian bayangkan, tentu salah besar. Pada dasarnya, sate kelapa adalah sate daging sapi atau ayam yang dibumbui oleh bumbu kelapa sebelum dibakar. Dan itulah mengapa sate ini di sebut dengan nama sate kelapa Sate kelapa memiliki rasa yang sangat luar biasa enaknya Saat kalian memakan sate kelapa, rasa dari bumbu-bumbu sate kelapa tersebut sungguh terasa ditambah dengan rasa daging yang empuk dan balutan kelapa di luar daging membuat perpaduan rasa masakan menjadi lebih istimewa Di Surabaya banyak yang menjual sate kelopo namun ada 1 tempat legendaris spesial sate kelopo di Surabaya yang sudah terkenal dari tahun 1945. Sate kelopo ini sudah menjadi usaha turun temurun. Tempat sate kelopo ini sudah terkenal hingga keluar kota bahkan sampai kalangan artis. Kalau sampai terkenal gitu sih biasanya rasa sate kelapanya gak main-main nih Hmmmm makin penasarankan sama sate kelapa yang di maksud Untuk info lengkapnya bisa cek di IG kita @pedulibersamamanbis Kata "sate" atau "satai" diduga berasal dari bahasa Tamil. Diduga sate diciptakan oleh pedagang makanan jalanan di Jawa sekitar awal abad ke-19, berdasarkan fakta bahwa sate mulai populer sekitar awal abad ke-19 bersamaan dengan semakin banyaknya pendatang dari Arab dan pendatang Muslim Tamil dan Gujarat dari India ke Indonesia. Hal ini pula yang menjadi alasan populernya penggunaan daging kambing dan domba sebagai bahan sate yang disukai oleh warga keturunan Arab. Dalam tradisi Muslim Indonesia, hari raya Idul Adha atau hari raya kurban adalah peristiwa istimewa. Pada hari raya kurban ini daging kurban berlimpah dan dibagikan kepada kaum dhuafa dan miskin. Kebanyakan merayakannya dengan bersama-sama memanggang sate daging kambing, domba, atau sapi.
"Meskipun Thailand dan Malaysia menganggap hidangan ini adalah milik mereka, tanah air sate yang sesungguhnya di Asia Tenggara adalah Jawa, Indonesia. Di sini sate dikembangkan dari adaptasi kebab India yang dibawa oleh pedagang muslim ke Jawa. Bahkan India tak dapat mengakui sebagai asal mulanya karena hidangan ini merupakan pengaruh Timur Tengah." Teori lain mengusulkan bahwa asal kata sate berasal dari istilah Minnan-Tionghoa sa tae bak (三疊肉) yang berarti tiga potong daging. Akan tetapi teori ini diragukan karena secara tradisional sate terdiri atas empat potong daging, bukan tiga. Dan angka empat dianggap bukan angka yang membawa keberuntungan dalam kebudayaan Tionghoa. Warga Tionghoa Indonesia juga mengadopsi dan mengembangkan sate sesuai selera mereka, yaitu sate babi yang disajikan dengan saus nanas atau kecap yang manis dengan tambahan bumbu-bumbu Tionghoa, sehingga sate Tionghoa memiliki cita rasa seperti hidangan daging panggang khas Tionghoa. Dari Jawa, sate menyebar ke seluruh kepulauan Nusantara yang menghasilkan beraneka ragam variasi sate. Pada akhir abad ke-19, sate telah menyeberangi selat Malaka menuju Malaysia, Singapura, dan Thailand, dibawa oleh perantau Jawa dan Madura yang mulai berdagang sate di negeri jiran tersebut. Pada abad ke-19 istilah sate berpindah bersamaan dengan perpindahan pendatang Melayu dari Hindia Belanda menuju Afrika Selatan, di sana sate dikenal sebagai sosatie. Orang Belanda juga membawa hidangan ini—dan banyak hidangan khas Indonesia lainnya—ke negeri Belanda, hingga kini seni memasak Indonesia juga memberi pengaruh kepada seni memasak Belanda . Sate ayam atau sate babi adalah salah satu lauk-pauk yang disajikan dalam hidangan Rijsttafel di Belanda. Jaman sekarang ini sate sudah berkembang dalam berbagai variasi, seperti sate taichan, burger sate, dan sate kelapa seperti yang kita bahas saat ini. Sate kelapa bisa dibilang sebagai sate perpaduan yang sudah ada sejak lama dan diakui sebagai salah satu makanan khas Surabaya. |
Archives
December 2017
Categories |