Halo guys, kali ini kita akan memberika rekomendasi tempa makan soto ayam yang terbaik menurut kami. Check this out!
1. Soto Ayam Hartono Soto Ayam Hartono terletak di Jl. Mas Soejonto No.1, Surabaya. Tempat ini juga bisa dicapai dari Jalan Undaan dikarenakan tempatnya yang pas di ujung jalan Mas Soejonto. Harga soto di sini adalah Rp 23.000 untuk 1 porsi soto pisah. Rasanya enak ditambah kita bisa menambahkan koya sepuasnya. Tetapi yang menjadi kekurangan adalah tempatnya yang relatif kecil jika dibandingkan 2 tempat lain yang disebutkan di bawah. 2. Soto Ayam Cak To Unda'an Soto ini cukup terkenal di Surabaya. Lokasinya terletak di Jl. Undaan Wetan No. 10, Gang Ngemplak I/36. Tempatnya relatif lebih besar dari soto ayam Hartono. Harganya Rp 23.000 tetapi dengan porsi yang sedikit lebih besar dari soto ayam Hartono. Kita juga bisa menambahkan koya sepuasnya di sini. Tetapi yang menjadi kekurangan bagi tempat ini adalah lokasinya yang sedikit jauh dari tempat kita bisa memarkir mobil. 3. Soto Ayam Ambengan Pak Sadi Terletak di Jl. Ambengan, Surabaya. Menurut kami tempat ini adalah tempat yang paling nyaman jika dibandingkan dengan kedua tempat lainnya. Harga perporsinya adalah Rp 26.000. Soto ini bahkan sudah membuka cabang di Jakarta lhoo... Tetapi kekurangan dari tempat ini adalah tidak adanya tempat parkir khusus bagi para pengunjung sehingga pengunjung harus memarkirkan mobilnya di pinggir jalan. Ok, itu dia 3 tempat yang menurut kami memiliki soto ayam paling enak di Surabaya. See you at our next post!
0 Comments
Soto merupakan salah satu kuliner khas Indonesia yang nikmat disantap. Uniknya, tiap daerah memiliki jenis yang sangat beragam dan cukup berbeda. Lalu sebenarnya di daerah mana pertama kali soto dipopulerkan? Sebuah penelitian yang berjudul Menyantap Soto Melacak Jao To dari Ary Budiyanto dan Intan Kusuma Wardhani mencoba memetakan sejarah dari makanan ini. Soto berasal dari makanan Tiongkok dalam dialek Hokkian yang bernama caudo. Arti dari cau do sendiri adalah rerumputan jeroan atau jeroan berempah. Meski saat ini soto memiliki isi yang bervariasi, namun jika dilihat dari asal katanya makanan ini lebih banyak berisi jeroan. Perubahan nama cau do menjadi soto sendiri disebabkan karena semakin dikenalnya makanan ini dan perubahan penyebutan kata tersebut menjadi lebih mudah dan familiar bagi banyak orang. Soto awalnya populer di Semarang lalu tersebar di beberapa pelisir utara pulau Jawa. Walaupun terdapat teori yang membantah bahwa soto mulai banyak berkembang di Semarang, tapi tidak dipungkiri makanan ini banyak dijumpai di pesisir utara pulau Jawa. Suburnya soto di wilayah pesisir utara Jawa ini disebabkan juga karena banyaknya keturunan Tionghoa yang tinggal di wilayah ini. Sejak dulu sampai saat ini, soto bukanlah sebuah makanan mewah yang dinikmati oleh kalangan penguasa. Makanan ini lebih banyak disantap di kalangan menengah ke bawah dengan dijajakan menggunakan pikulan atau gerobak. Awalnya hanya berisi sup jeroan, soto berkembang variannya di berbagai daerah. Soto kini memiliki bahan, bentuk, dan citarasa yang berbeda tergantung dari daerahnya. Penggunaan santan, koyah, tauge, bihun, bawang goreng, kentang, dan beragam bahan lainnya merupakan hal yang berbeda-beda di tiap daerah tergantung dengan selera lokal. Perbedaan itu membuat soto makin digemari masyarakat. |
AuthorWe just love "soto ayam" with a lot of "koya" Archives
December 2017
Categories |